Minggu, 29 Maret 2015

Makalah FAWATIH (PEMBUKA) DAN KHAWATIMUHA (PENUTUP) AL-SUWAR



FAWATIH (PEMBUKA) DAN KHAWATIMUHA (PENUTUP) AL-SUWAR

A.  Pengertian Fawatih dan Khawatim Al-Suwar
           Fawatih al-suwar adalah kalimat-kalimat yang dipakai untuk pembukaan surah, ia merupakan bagian dari ayat mutasyabihat. Karena ia bersifat mujmal, mu’awwal, dan musykil.[1] Seluruh surat dalam Al-qur’an di buka dengan sepuluh macam.
           Sedangkan khawatim al-suwar adalah kalimat-kalimat yang dipakai untuk penutup surah. Dalam Al-Qur’an ada delapan belas (18) macam khawatim al-suwar.

B.  Macam-Macam Fawatih Al-Suwar
1. pembukaan pujian kepada Allah swt
       Pujian kepada Allah ada dua macam yaitu:
a. menetapkan   sifat-sifat   terpuji dengan manggunakan lafadz yaitu:
ü Hamdalah  yakni dibuka  dengan الحمد لله yang terdapat dalam lima surat :
Al-Fatihah, Al-An'am, Al-Kahfi, Saba, dan Fathr.
ü memakai lafaz تبارك terdapat dalam dua surat yaitu: Al-Furqon dan Al-Mulk.
b.  Mensucikan  Allah  dari  sifat-sifat  negatif  dengan menggunakan lafaz tasbih  Sebagai mana terdapat dalam tujuh surat yaitu : Q.S. Al Isra, al A'la, al Hadid, al Hasyr, as shaff, al jum'ah, dan at Taghabun.
2. Pembukaan dengan panggilan/al istiftah bin nida.
     Nida disini ada 3 macam, yaitu Nida untuk nabi, misalnya (يايّها النّبيّ) terdapat dalam tiga surat yaitu: Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq. ( يايّها المزمل) dalam Q.S. al Muzammil dan term ( يايّها المدثر ); Nida untuk Mukminin (يايّهاالّذينامنوا) terdapat dalam Q.S. Al Maidah dan Al hujurat. Dan Nida untuk manusia (يايّهاالنّاس) terdapat dalam dua surat yaitu: Q.S.  An  Nisa  dan  Q.S.  Al  Hajj.  Menurut  As  Suyuthi  pembukaan  dengan panggilan   ini   terdapat   dalam   10   surat,   yakni   ditambah   dengan   Q.S.Al- Mumtahanah.
3. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus
          Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surat dengan memakai 14 surat tanpa diulang yaitu: ا, ى, ﻩ, ن, م, ل, ق ,ع, ط, ص, س, ر,ح. Penggunaan huruf- huruf di atas dalam fawatih al-Suwar disusun dalam 14 rangkaian, yang terdiri dari beberapa bentuk sebagai berikut:
a)  Terdiri  dari  satu  huruf,  terdapat  dalam  tiga  surat  yakni  ص  (QS.Shad),  ق
(QS.Qaf), dan ن (QS, Qalam/Nun ).
b) Terdiri dari dua huruf, terdapat dalam 10 surat, 7 surat dinamakan Hawamim (surat-surat yang dibuka dengan Hamim), yakni: (QS, Al- Mukmin,Al-fussilat,  Al-syura,  Al-  Zuhruf,  Al-  Dukhan,  Al-  Jatsiah,  Al- Ahqaf), طه (QS, Taha), طس (QS, Naml) يس (QS, Yasin).
c)  Terdiri dari tiga huruf, enam surat dimulai dengan الم yaitu: (QS, Al-Baqarah, Al- Imran, Al-Ankabut, Ar-Rum, Lukman, dan Al-Sajdah), lima surat dimulai denganاالر  yaitu: (QS, Yunus, Hud, Ibrahim, Yusuf dan Al-Hijr), dan dua surat dimulai denganطسم  yaitu: (QS, Qashash dan Asy-Syuaro).
d)  Terdiri dari empat huruf yaitu terdapat dalam 2 rangkaian dan 2 surat, yakni
المر (Q.S. Ar Ra'du) dan المص (Q.S. Al A'raf).
e)  Terdiri dari lima huruf yaitu terdapat dalam 2 rangkaian dan 2 surat, yakni
كهيعص (Q.S. Maryam) dan حم . عسق (Q.S. As Syu'ara).
4. Pembukaan dengan sumpah
          Terdapat dalam 16 surat dibagi kepada tiga bagian sebagai berikut:
a)  Sumpah  dengan  benda  angkasa  misalnya:  والنجم  (QS,  An-Nazm), والسّماء والطّارق (QS, Ath-Thariq), dan lain-lain.
b)  Sumpah dengan benda bawah misalnya: والتّين (QS, At-Tin), والعديت (QS, Al-Adiyat), dan lain-lain
c)  Sumpah dengan waktu misalnya: والعصر (QS, Al-Ashr), واللّيل (QS, Al-Lail), dan lain-lain.
5. Pembukaan dengan kalimat (jumlah) Khabariah
           Ada 23 surat dan dibagi dua macam sebagai berikut:
a.   Jumlah ismiyah, jumlah ismiyah menjadi pembuka surat yang terdiri dari 11 surat yaitu: براءة من الله ورسوله (QS, At-Taubat), سورة انزلناها وفرضناها (QS, An-Nur) . Q.S. Az Zumar, Q.S. Muhammad, Q.S. Al Fath, Q.S. Ar Rahman, Q.S. Al Haaqqah, Q.S. Nuh, Q.S. Al Qodr, Q.S. Al Qori'ah, dan Q.S.Al-Kautsar.
b.   Jumlah fi’liyah, jumlah fi’liyah yang menjadi pembuka surat terdiri dari 12 surat yaitu: يسئلونك عن الآنفال (QS, Al-Anfal), قد افلح المؤمنون (QS, Al-Mukminun) , Q.S. Al Anbiya, Q.S. Al Mujadalah, Q.S. Al Ma'arij, Q.S. Al Qiyamah,  Q.S. Al Balad, Q.S. Abasa, Q.S. Al Bayyinah, Q.S. At Takatsur.
6.  Pembukaan dengan Syarat   
          Terdiri dari tujuh surat misalnya اذالشمس كورت (QS, At-Takwir). (QS, Al Infithar) dan lain-lainnya.
7. Pembukaan dengan kata perintah.
          Adapun pembukaannya terdiri dari enam surat yaitu: dengan kata اقرأ dalam surat Al-Alaq,  dan  dengan  kata  قل  dalam  surat  al-Jin,  al-Kfirun,  al-Falaq,  dan  al- Annas.
8. Pembukaan dengan pertanyaan
          Bentuknya ada dua dan terdapat   empat   surat   dalam   al-Qur’an Yaitu:
a. Pertanyaan    fositif    misalnya:   (QS.    Ad-dahr).
b. Pertanyaan negatif misalnya: الم نشرح لك صدرك(QS, Al-Insyirah),
9. Pembukaan dengan do’a  
          Ada   tiga   surat   didalam   al-Qur’an,   Misalnya: (QS,   Al- Muthaffifin).
10. Pembukaan dengan alasan (al-Istiftah bit-Ta’lil).
          Ada satu surat didalam al-Qur’an. Misalnya (QS. Al-Qurais)

C.  Kedudukan Pembuka Surat Al-Qur’an
            Menurut As-suyuti, pembukaan-pembukaan surah (awail al-surah) atau huruf-huruf potongan (al-huruf al-muqatta’ah) termasuk ayat-ayat mutasyabihat. Sebagai ayat mutasyabihat, para ulama berbeda pendapat lagi dalam memahami dan menafsirkannya. Dalam hal ini pendapat para ulama pokoknya terbagi dua:
 Pertama, kelompok ulama yang memahaminya sebagai rahasia yang hanya diketahui Allah. As-Suyuti memandang pendapat ini sebagai pendapat yang mukhtar (terpilih). Ibnu Al-Munzir meriwayatkan bahwa ketika Al-Syabi ditanya tentang pembukaan-pembukaan surat ini berkata :“Sesungguhnya bagi setiap kitab ada saripatinya, dan sari pati Kitab (Al-Qur’an) ini adalah huruf-huruf ejaanya”. Abu Bakar juga diriwayatkan pernah berkata:“Pada setiap kitab ada rahasia, dan rahasianya dalam Al-Qur’an adalah permulaan surat-suratnya”.
Kedua, pendapat yang memandang huruf-huruf di awal surat-surat ini sebagai huruf-huruf yang mengandung pengertian yang dapat dipahami oleh manusia. Karena itu penganut pendapat ini memberikan pengertian dan penafsiran kepada huruf-huruf tersebut.
D.  Pendapat Para Ulama’ Terhadap Makna dan Maksud Fawatih Al-Suwar
1)  As-Suyuti,  menukil  pendapat  ibnu  Abbas  tentang  huruf  tersebut  adalah sebagai berikut: diantaranya: الم berarti الله اعلم انا yang berarti hanya aku yang paling tahu kemudian المص yang berarti A’lamu wa Afshilu yaitu hanya aku yang paling mengetahui dan yang menjelaskan suatu perkara, sedangkan المر berarti Ana Ara yang berarti aku melihat. Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas bahwa makna كهيعص yaitu Kaf dari kata Karim yang berarti mulia, Ha  adalah  Hadin  yang  berarti  memberi  petunjuk,  Ya  adalah  Hakim  yang berarti yang maha bijaksana, Ain yaitu Alim yang berarti yang maha mengetahui, dan Shad yaitu Shadiq yang berarti yang maha Benar dan sebagainya. Dikatakan  bahwa pendapat  ini hanyalah dugaan saja. kemudian
As-Suyuti menerangkan bahwa hal itu merupakan rahasia yang hanya Allah swt sendiri yang mengetahuinya.
2)  Az-  Zarkasyi  berkata  dalam  tafsirnya  al-Qassyaf  tentang  huruf-huruf  itu bahwa  di  dalamnya  terdapat  beberapa  pendapat  yaitu:  merupakan  rahasia Allah yang hanya Allah sendiri nyang mengetahuinya. Atau merupakan nama surat, dan sumpah Allah swt dan supaya dapat menarik perhatian orang yang mendengarnya.
3)  Al-Quwaibi mengatakan bahwasanya kalimat itu merupakan peringatan bagi nabi,  mungkin  pada  saat  itu  beliau  dalam  keadaan  sibuk,  maka  Allah menyuruh Jibril untuk memberikan perhatian terhadap apa yang disampaikan kepadanya.
4) As-sayyid rasyid ridha tidak membenarkan al-quwaibi diatas, karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat sesuai dengan ar-Razi bahwa tanbih ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik mekkah dan ahli kitab madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca al-Qur’an mereka satu sama lain menganjurkan  untuk tidak mendengarkannya,  seperti dijelaskan  dalam surat fushilat ayat 26.
5)  Ulama salaf berpendapat bahwa Fawatih al-Suwar’’ telah disusun semenjak jaman azali, yang demikian itu melengkapi segala yang melemahkan manusia dari mendatangkan seperti al-Qur,an. Oleh karena I’tiqad bahwa huruf-huruf itu telah sedemikian daari azalinya, maka banyaklah  orang yang telah berani  menafsirkannya  dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap huruf-huruf tersebut.

E.  Macam-Macam Khawatim Al-Suwar
1.   Penutupan dengan do’a berjumlah 4 surah.
2.   Penutupan dengan wasiat berjumlah 7 surah.
3.   Penutupan dengan Taqwa berjumlah 3 surah.
4.   Penutupan dengan Faraid berjumlah 1 surah.
5.   Penutupan dengan Ta’dim berjumlah 18 surah
6.   Penutupan dengan Janji dan ancaman berjumlah 24 surah
7.   Penutupan dengan Anjuran ibadah / tasbih berjumlah 6 surah
8.   Penutupan dengan Hiburan kepada Nabi berjumlah 4 surah
9.   Penutupan dengan Sifat-sifat Al-Qur’an berjumlah 4 surah
10.    Penutupan dengan Bantahan berjumlah 1 surah
11.    Penutupan dengan Ketauhidan berjumlah 7 surah
12.    Penutupan dengan Tahmid / pujian berjumlah 10 surah
13.    Penutupan dengan Kisah berjumlah 4 surah
14.    Penutupan dengan Anjuran jihad berjumlah 1 surah
15.    Penutupan dengan Rincian maksud berjumlah 7 surah
16.    Penutupan dengan Istifham berjumlah 2 surah
17.    Penutupan dengan Hari kiamat berjumlah 4 surah
18.    Penutupan dengan Peringatan berjumlah 7 surah




F.   Fungsi dan Urgensi Fawatih Al-Suwar dan Khawatimuha
1. Sebagai   Tanbih (   peringatan   )   dan   dapat   memberikan   perhatian   baik   bagi nabi, maupun   umatnya   dan   dapat   menjadi   pedoman   bagi   kehidapan   ini. Sebagai pengetahuan bagi kita yang senantiasa mengkajinya bahwa dalam fawatih
as-suwar banyak sekali hal-hal yang mengandung rahasia-rahasia Allah yang kita tidak dapat mengetahuinya,
2. Sebagai motivasi untuk selalu mancari ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan cara beriman dan beramal shaleh dan menambah keyakinan kita bahwa       al-Qur’an       itu       adalah       benar-benar       kalam       Allah       swt. Untuk menghilangkan keraguan terhadap al-Qur,an terutama bagi kaum mislimin yang  masih  lemah  imannya  karena  sangat  mudah  terpengaruh  oleh  perkataan musuh-musuh   islam   yang   mengatakan   bahwa   al-quran   itu   adalah   buatan Muhammad. dengan mengkaji Fawatih al-Suwar kita akan merasakan terhadap keindahan bahasa al-Qur’an itu sendiri bahwa al-Qur’an itu datang dari Allah swt.



[1] Drs. Abu Anwar. Ulumul Qur’an, Sebuah Pengantar. Jakarta: Amzah. Cet. Keempat. Hlm.89

2 komentar: