BAHASA AL-QUR’AN
A.
PengertianBahasa
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa dinyatakan sebagai sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Fungsi
bahasa diantaranya:
1.
Untuk tujan
praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2.
Untuk tujan artistik:
manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan
rasa estetis manusia.
3.
Sebagai kunci
mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain di luar pengetahuan kebahasaan.
4.
Untuk
mempelajari naskah-nakah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia
selama kebudayaan dan adat istiadat,
serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
5.
Sebagai alat
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya bahasa, maka
pengembangan IPTEK pun tidak akan tumbuh dan berkembang.
B.
Al-qur’an Seluruhnya Berbahasa Arab, Dalil dan Alasannya
Banyak
ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya mempelajari bahasa Arab sebagai
bahasanya, seperti firman Allah SWT berikut:
!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& $ºRºuäöè% $wÎ/ttã öNä3¯=yè©9 cqè=É)÷ès? ÇËÈ
"Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab agar kamu
memahaminya." (QS.Yusuf
:2).
Selain
itu terdapat banyak ayat Al-Quran lainnya yang senada dengan ayat di atas
seperti: Az-Zukhruf:3, Az-Zumar:28, Fushshilat:3,44, Ar-Ra'du:37, Asy-Syura:7,
Thoha:113, Al-Ahqof:12, An-Nahl:103, Maryam:97 dan Asy-Syu'aro:195.
Rasulullah
saw. memerintahkan kepada kita agar mempelajari bahasa Arab dan sekaligus
mengajarkannya dengan sabdanya: "Pelajarilah
kamu sekalian bahasa Arab dan ajarkanlah kepada manusia." Bahkan, kita dituntut oleh Rasulullah
saw. untuk mencintai bahasa Arab sebagaimana sabdanya, "Cintailah bahasa Arab karena
tiga hal: pertama, karena aku adalah orang Arab; kedua, karena al-Qur'an
berbahasa Arab; dan ketiga, karena bahasa penduduk surga adalah bahasa
Arab."
Adapun
alasan mengapa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, diantaranya:
1. Bahasa Arab merupakan faktor penting dalam
rangka diterimanya Al-Quran oleh bangsa Arab saat itu. Allah berfirman:”Dan
kalau Al Quran itu kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,
Lalu ia (Rasul) membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), niscaya mereka
tidak akan beriman kepadanya.” (Syu’ara’: 198-199).
2. Bahasa daerah (bahasa sendiri) itu lebih
berpengaruh dari pada bahasa lain. Allah berfirman:”Kami tidak mengutus
seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi
penjelasan dengan terang kepada mereka.”(Ibrahim: 4)
3.
Tantangan Al-Quran yang ditujukan kepada para pengingkarnya menuntut
risalah ini dituang dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh
para mukhatab pertamanya. Allah berfirman:”Dan jika kalian (tetap)
dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami
(Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar.”
(Al-Baqarah, 23)
4. Sebab lain dipilihnya bahasa arab sebagai
bahasa wahyu ilahi yang terakhir adalah berkaitan dengan faktor penyebarannya.
Dalam buku lentera hati antara lain penulis kemukakan bahwa “kalau anda
ingin menyampaikan pesan keseluruh penjuru, maka sebaiknya anda berdiri di
tengah dan dijalur yang memudahkan pesan itu tersebar. Hindari tempat dimana
adasuatu kekuatan yang dapat menghalangi dan atau merasa dirugikan dengan
penyebarannya, kemudian pilih penyampai pesan yang simpatik, berwibawa, dan
berkemampuan sehingga menjadi daya tarik tersendiri.” Timur tengah adalah jalur
penghubung timur dan barat. Wajarlah jika kawasan ini menjadi tempat
menyampaikan pesan Ilahi yang terakhir dan yang ditujukan kepada seluruh
manusia diseluruh penjuru dunia.[1]
C.
Al-qur’an Tidak Sepenuhnya Berbahasa Arab, Dalil dan Alasannya
Terdapat suatu kata yang menjadikan
manusia berfikir bahwa Al-Qu’ran tidak sepenuhnya menggunakan bahasa arab yaitu
: Al-ta’rib.
Al-Ta’rib secara etimologis
merupakan bentuk masdar dari عرب- يعرب -تعريبا memiliki
arti: “Mewarnai suatu kalimat dengan lafaz yang diambil dari bahasa asing
dalam bahasa Arab”.
Pengertian al-Ta’rib menurut terminologi ahli
bahasa adalah: “Lafaz-lafaz yang digunakan orang
arab, yang di ambil dari bahasa asing”.
Berdasarkan pengertian di atas al-Ta’rib
adalah Kosa kata yang diserap oleh bangsa Arab dari bahasa asing yang kemudian
mereka gunakan dalam bahasa Arab itu sendiri.
Kata asing
yang di serap kedalam bahasa Arab, terbagi kepada tiga bagian antara lain
adalah:
Ø Kata serapan yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Arab, Seperti درهم
Ø Kata serapan yang dirubah tapi tidak disesuaikan
dengan kaidah kaidah bahasa Arab, seperti سفسير
Ø Kata yang tidak sepenuhnya diserap kedalam bahasa
Arab, kata serapan seperti ini tidak disesuaikan dengan kaidah bahasa Arab.
Pengucapannya masih mengikuti bahasa asalnya seperti خرسان
Pendapat Ulama tentang at-Ta’rib dalam
al-Qur’an
Ada
tiga kelompok ulama yang menyebutkan pendapat tentang keberadaan al-Ta’rib
dalam al-Qur’an. Kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Ulama yang Menolak Adanya al-Ta’rib dalam
al-Qur’an
Ulama-ulama yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Imam Syafii, Ibnu Jarir, Abu Ubaidah, Qadhi Abu Bakar,
Mereka berpendapat bahwa kata al-Ta’rib tidak ada dalam al-Qur’an. Dalil pirman Allah SWT:
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُون
Penafsiran yang dikemukakan para
ulama tafsir terhadap ayat ini antara lain adalah:
a.
Al-Tabari:
Allah menurunkan al-Qur’an kepada nabi Muhammad dalam bahasa Arab karena bahasa
mereka adalah bahasa Arab.
b.
Ibnu katsir:
al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka (bahasa Arab) supaya mereka
mengetahui makna dan memahami kandungannya.
c.
Al-Samarkandi: Allah menurunkan malikat jibril supaya ia membacakan al-Qur,an
kepada nabi Muhammad dalam bahasa Arab.
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآَنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا
لَوْلَا فُصِّلَتْ آَيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ ….
“Dan
sekiranya al-Qur’an kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab
niscaya mereka mengatakan, mengapa tidak dijelaskan ayat ayatnya? Apakah patut(
al-quran) dalam bahasa selain bahasa arab sedang rasul, orang arab? ….(Fussilat:
44)
Penafsiran yang dikemukakan oleh para ahli tafsir
seperti Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah dan Said bin Jubair terhadap ayat ini
adalah: Seandainya al-Qur,an itu seluruhnya diturunkan dalam bahasa Asing,
Niscaya berkata pula orang Quraisy dengan ingkar, “Kenapa tidak dijelaskan
ayatnya dalam bahasa asing dan bahasa Arab?, mereka juga Berkata “bagaimana
mungkin ayat al-Qur’an turun dalam bahasa Asing sedangkan rasul yang
menerimanya adalah bangsa Arab?
2. Ulama yang Menerima Adanya at-Ta’rib dalam al-Qur’an
Kelompok ini menjawab pendapat
ulama yang mengatakan bahwa tidak ada kata serapan dalam al-Qur’an dengan
alasan “bahwa kalimat-kalimat dari bahasa Arab yang bersentuhan dengan
kalimat-kalimat non Arab, tidak menjadikannya keluar dari bahasa Arab seperti syair
berbahasa persia yang tidak keluar dari kaidah sastra persia hanya karena
adanya satu kata yang diambil dari bahasa Arab. Ulama yang termasuk dalam
kelompok ini adalah ibnu Abbas, an-Naqib dan al-Juwaini, mereka berpendapat
bahwa kata serapan ada didalam al-Qur’an“. Dalil pirman Allah swt
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ
قَوْمِهِ ….
Penafsiran para ahli tafsir terhadap
ayat ini adalah:
v Zamakhsari: Rasulullah
SAW tidak diutus kepada bangsa Arab saja akan tetapi di utus kepada ummat
manusia secara umum, Dimana bahasa yang dipakai ummat manusia itu juga bermacam
macam. Dalil pirman Allah
قلْ يَا ا
أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ
مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ
إِلَّا هُو
يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ
الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (
الأعرف:158)
“Katakanlah (Muhammad) ,wahai
manusia! sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, yang memiliki
kerajaan langit dan bumi:tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia,
yang menghidupkan dan mematikan ,maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasulnya,(yaitu)Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat kalimatnya
(kitab-kitabnya). ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk”. (QS: al a’araf:
158)
v al-Razi: kata “قوم ” bukanlah
penduduk negeri (bangsa Arab saja) akan tetapi penduduk negeri secara umum
dalil (QS: al a’araf: 158), bahkan kepada golongan jin dan manusia. dalil firman Allah SWT
قُل لَّئِنِ اجتمعت الإنس والجن على أَن يَأْتُواْ
بِمِثْلِ هذا القرءان لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ
بَعْضُهُمْ
لِبَعْضٍ ظَهِيرًا } [ الإسراء : 88 ] .
“Katakanlah sesungguhnya jika manusia dan Jin berkumpul untuk
membuat yang serupa( dengan) al-Qur’an ini mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”(QS:al-Isra’:88)
v al-Tabari: Di utus
rasul sebelum nabi muhammad kepada suatu ummat dengan bahasa yang dipakai dan
di pahami oleh suatu kaum tersebut, supaya mereka mengerti dan mempercayai
ajarannya.
D.
Pendapat Yang Kuat, Dalil dan Alasannya
Bahasa Arab adalah bahasa yang secara
resmi digunakan Allah SWT dalam firman-Nya dalam bentuk Al-Quran Al-Kariem.
Dalam hal bahasa, tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran itu berbahasa arab.
Salah besar bila ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa Al-Quran bukan
berbahasa arab. Bahkan Allah SWT sendiri yang menyebutkan bahwa bahasanya
memang bahasa arab.
Sesungguhnya Kami menurunkannya
berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.(QS. Yusuf : 2)
Dan demikianlah, Kami telah
menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan dalam bahasa Arab . Dan seandainya
kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka
sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap Allah.(QS.
Ar-Ra'd : 37)
Dan sesungguhnya Kami mengetahui
bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur'an itu diajarkan oleh seorang
manusia kepadanya ". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan Muhammad
belajar kepadanya bahasa 'Ajam , sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang
terang.(QS. An-Nahl : 103)
Dan demikianlah Kami menurunkan Al
Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di
dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau Al Qur'an itu
menimbulkan pengajaran bagi mereka.(QS. Thaha : 113)
Dan sesungguhnya Al Qur'an ini
benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh
Al-Amin, ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang
yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.(QS. Asy-Syu'ara :
192-195)
Asy-Syeikh
Ibnu Taimiyyah menyebutkan dalam salah satu kitabnya: "Sesungguhnya bahasa Arab itu
sendiri adalah sebagian dari agama Islam dan mengetahuinya adalah wajib 'ain
karena merupakan sarana untuk memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits. Tidaklah
sempurna suatu kecuali dengan memahami bahasa Arab dan tidaklah sempurna suatu
kewajiban kecuali dengan suatu hal maka suatu hal tersebut adalah wajib
hukumnya."
E.
Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Dengan Berbahasa Arab
1.
AlQur’an memperindah dan menghias lafadz bahasa arab.
2.
Muncul makna makna baru dalam lafadz bahasa arab untuk mencocokkan dan
memahamkan syariat Islam. Misalnya shalat, zakat, mukmin, kaafir, dan munaafiq.
3.
Terjaganya bahasa arab dari kepunahan, sebagaimana Alllah menjaga AlQur’an. “Sesungguhnya
kami (yang) menurunkan Dzikr dan kami pula yang menjaganya..” Qs Al Hijr:
9. Dan Alhamdulillah bahasa Arab fushah hari ini adalah bahasa yang sama dengan
bahasa arab ketika Al-Qur’an diturunkan. Tidak seperti bahasa kitab suci agama
lain yang sebagian besar bahasanya tidak bisa dipahami lagi oleh orang orang
zaman sekarang karena bahasa tersebut telah lama ditinggalkan dan hampir punah.
4.
Tersebarnya bahasa arab ke seluruh penjuru dunia. Dimana saja dijumpai Islam,
maka InsyaaAllah akan dijumpai bahasa arab. Dan tidak tersisa
permukaan bumi ini kecuali telah sampai syiar Islam kepadanya.
5.
Bahasa Al-Qur’an ini di kuatkan pula dengan kesatuan lahjah (Logat),
yaitu lahjah Quraisy, kabilahnya Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam.
Kabilah terpandang yang masyhuur akan kefasihan dan keindahan
berbahasa.
6.
berikutnya, barulah dari bahasa arab ini berkembang ilmu-ilmu diniyyah
seperti ilmu tafsiir, ‘uluumul hadiits, fiqh, dan ushul
Fiqh.
7.
Dan dari bahasa arab ini juga muncul ilmu-ilmu tentang kaidah bahasa arab
seperti nahwu, shorof.
[1] M. Quraish Shihab. Mukjizat Al-Qur’an, Ditinjau Dari Aspek
Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib. Bandung: Mizan. Cet.XIII.
hlm.105-106.