Selasa, 23 Desember 2014

Makalah Bahasa Al-Qur'an



BAHASA AL-QUR’AN

A.  PengertianBahasa
      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa dinyatakan sebagai sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Fungsi bahasa diantaranya:
1.   Untuk tujan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2.   Untuk tujan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
3.   Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain di luar pengetahuan kebahasaan.
4.   Untuk mempelajari naskah-nakah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia selama kebudayaan  dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
5.   Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya bahasa, maka pengembangan IPTEK pun tidak akan tumbuh dan berkembang.

B.  Al-qur’an Seluruhnya Berbahasa Arab, Dalil dan Alasannya
           Banyak ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya mempelajari bahasa Arab sebagai bahasanya, seperti firman Allah SWT berikut:
!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& $ºRºuäöè% $wŠÎ/ttã öNä3¯=yè©9 šcqè=É)÷ès? ÇËÈ  
 "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab agar kamu memahaminya." (QS.Yusuf :2).
           Selain itu terdapat banyak ayat Al-Quran lainnya yang senada dengan ayat di atas seperti: Az-Zukhruf:3, Az-Zumar:28, Fushshilat:3,44, Ar-Ra'du:37, Asy-Syura:7, Thoha:113, Al-Ahqof:12, An-Nahl:103, Maryam:97 dan Asy-Syu'aro:195.
           Rasulullah saw. memerintahkan kepada kita agar mempelajari bahasa Arab dan sekaligus mengajarkannya dengan sabdanya: "Pelajarilah kamu sekalian bahasa Arab dan ajarkanlah kepada manusia." Bahkan, kita dituntut oleh Rasulullah saw. untuk mencintai bahasa Arab sebagaimana sabdanya, "Cintailah bahasa Arab karena tiga hal: pertama, karena aku adalah orang Arab; kedua, karena al-Qur'an berbahasa Arab; dan ketiga, karena bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab."
           Adapun alasan mengapa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, diantaranya:
1.  Bahasa Arab merupakan faktor penting dalam rangka diterimanya Al-Quran oleh bangsa Arab saat itu. Allah berfirman:”Dan kalau Al Quran itu kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, Lalu ia (Rasul) membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.” (Syu’ara’: 198-199).
2.  Bahasa daerah (bahasa sendiri) itu lebih berpengaruh dari pada bahasa lain. Allah berfirman:”Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.(Ibrahim: 4)
3.  Tantangan Al-Quran yang ditujukan kepada para pengingkarnya menuntut risalah ini dituang dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh para mukhatab pertamanya. Allah berfirman:”Dan jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang benar.” (Al-Baqarah, 23)
4.  Sebab lain dipilihnya bahasa arab sebagai bahasa wahyu ilahi yang terakhir adalah berkaitan dengan faktor penyebarannya. Dalam buku lentera hati antara lain penulis kemukakan bahwa “kalau anda ingin menyampaikan pesan keseluruh penjuru, maka sebaiknya anda berdiri di tengah dan dijalur yang memudahkan pesan itu tersebar. Hindari tempat dimana adasuatu kekuatan yang dapat menghalangi dan atau merasa dirugikan dengan penyebarannya, kemudian pilih penyampai pesan yang simpatik, berwibawa, dan berkemampuan sehingga menjadi daya tarik tersendiri.” Timur tengah adalah jalur penghubung timur dan barat. Wajarlah jika kawasan ini menjadi tempat menyampaikan pesan Ilahi yang terakhir dan yang ditujukan kepada seluruh manusia diseluruh penjuru dunia.[1]
C.  Al-qur’an Tidak Sepenuhnya Berbahasa Arab, Dalil dan Alasannya
            Terdapat suatu kata yang menjadikan manusia berfikir bahwa Al-Qu’ran tidak sepenuhnya menggunakan bahasa arab yaitu : Al-ta’rib.
            Al-Ta’rib secara etimologis merupakan bentuk masdar dari عرب- يعرب -تعريبا  memiliki arti: “Mewarnai suatu kalimat dengan lafaz yang diambil dari bahasa asing dalam bahasa Arab”.
            Pengertian al-Ta’rib menurut terminologi ahli bahasa adalah: “Lafaz-lafaz yang digunakan orang arab, yang di ambil dari bahasa asing”.
            Berdasarkan pengertian di atas al-Ta’rib adalah Kosa kata yang diserap oleh bangsa Arab dari bahasa asing yang kemudian mereka gunakan dalam bahasa Arab itu sendiri.
Kata asing yang di serap kedalam bahasa Arab, terbagi kepada tiga bagian antara lain adalah:
Ø Kata serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Arab, Seperti درهم
Ø Kata serapan yang dirubah tapi tidak disesuaikan dengan kaidah kaidah bahasa Arab, seperti سفسير
Ø Kata yang tidak sepenuhnya diserap kedalam bahasa Arab, kata serapan seperti ini tidak disesuaikan dengan kaidah bahasa Arab. Pengucapannya masih mengikuti bahasa asalnya seperti خرسان

Pendapat Ulama tentang at-Ta’rib dalam al-Qur’an
       Ada tiga kelompok ulama yang menyebutkan pendapat tentang keberadaan al-Ta’rib dalam al-Qur’an. Kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Ulama yang Menolak Adanya al-Ta’rib dalam al-Qur’an
            Ulama-ulama yang termasuk dalam kelompok ini adalah Imam Syafii, Ibnu Jarir, Abu Ubaidah, Qadhi Abu Bakar, Mereka berpendapat bahwa kata al-Ta’rib tidak ada dalam al-Qur’an. Dalil pirman Allah SWT:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُون
“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti (QS: Yusuf: 2)
Penafsiran yang dikemukakan para ulama tafsir terhadap ayat ini antara lain adalah:
a.    Al-Tabari: Allah menurunkan al-Qur’an kepada nabi Muhammad dalam bahasa Arab karena bahasa mereka adalah bahasa Arab.
b.   Ibnu katsir: al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka (bahasa Arab) supaya mereka mengetahui makna dan memahami kandungannya.
c.    Al-Samarkandi: Allah menurunkan malikat jibril supaya ia membacakan al-Qur,an kepada nabi Muhammad dalam bahasa Arab.
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآَنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آَيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ ….
“Dan sekiranya al-Qur’an kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, mengapa tidak dijelaskan ayat ayatnya? Apakah patut( al-quran) dalam bahasa selain bahasa arab sedang rasul, orang arab? ….(Fussilat: 44)
Penafsiran yang dikemukakan oleh para ahli tafsir seperti Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah dan Said bin Jubair terhadap ayat ini adalah: Seandainya al-Qur,an itu seluruhnya diturunkan dalam bahasa Asing, Niscaya berkata pula orang Quraisy dengan ingkar, “Kenapa tidak dijelaskan ayatnya dalam bahasa asing dan bahasa Arab?, mereka juga Berkata “bagaimana mungkin ayat al-Qur’an turun dalam bahasa Asing sedangkan rasul yang menerimanya adalah bangsa Arab?

2. Ulama yang Menerima Adanya at-Ta’rib dalam al-Qur’an
              Kelompok ini menjawab pendapat ulama yang mengatakan bahwa tidak ada kata serapan dalam al-Qur’an dengan alasan “bahwa kalimat-kalimat dari bahasa Arab yang bersentuhan dengan kalimat-kalimat non Arab, tidak menjadikannya keluar dari bahasa Arab seperti syair berbahasa persia yang tidak keluar dari kaidah sastra persia hanya karena adanya satu kata yang diambil dari bahasa Arab. Ulama yang termasuk dalam kelompok ini adalah ibnu Abbas, an-Naqib dan al-Juwaini, mereka berpendapat bahwa kata serapan ada didalam al-Qur’an. Dalil pirman Allah swt
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ ….
“Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa Kaumnya….(QS: Ibrahim:4)
Penafsiran para ahli tafsir terhadap ayat ini adalah:
v Zamakhsari: Rasulullah SAW tidak diutus kepada bangsa Arab saja akan tetapi di utus kepada ummat manusia secara umum, Dimana bahasa yang dipakai ummat manusia itu juga bermacam macam. Dalil pirman Allah
قلْ يَا ا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ
إِلَّا هُو يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ( الأعرف:158)                                  
Katakanlah (Muhammad) ,wahai manusia! sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, yang memiliki kerajaan langit dan bumi:tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain dia, yang menghidupkan dan mematikan ,maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasulnya,(yaitu)Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat kalimatnya (kitab-kitabnya). ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk”. (QS: al a’araf: 158)
v al-Razi: kata “قوم ” bukanlah penduduk negeri (bangsa Arab saja) akan tetapi penduduk negeri secara umum dalil (QS: al a’araf: 158), bahkan kepada golongan jin dan manusia. dalil firman Allah SWT
قُل لَّئِنِ اجتمعت الإنس والجن على أَن يَأْتُواْ بِمِثْلِ هذا القرءان لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ
بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا } [ الإسراء : 88 ] .         
“Katakanlah sesungguhnya jika manusia dan Jin berkumpul untuk membuat yang serupa( dengan) al-Qur’an ini mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”(QS:al-Isra’:88)   
v al-Tabari: Di utus rasul sebelum nabi muhammad kepada suatu ummat dengan bahasa yang dipakai dan di pahami oleh suatu kaum tersebut, supaya mereka mengerti dan mempercayai ajarannya.

D.  Pendapat Yang Kuat, Dalil dan Alasannya
           Bahasa Arab adalah bahasa yang secara resmi digunakan Allah SWT dalam firman-Nya dalam bentuk Al-Quran Al-Kariem. Dalam hal bahasa, tidak bisa dipungkiri bahwa Al-Quran itu berbahasa arab. Salah besar bila ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa Al-Quran bukan berbahasa arab. Bahkan Allah SWT sendiri yang menyebutkan bahwa bahasanya memang bahasa arab.
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.(QS. Yusuf : 2)
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan dalam bahasa Arab . Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap Allah.(QS. Ar-Ra'd : 37)
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya ". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan Muhammad belajar kepadanya bahasa 'Ajam , sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang.(QS. An-Nahl : 103)
Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau Al Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.(QS. Thaha : 113)
Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin, ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.(QS. Asy-Syu'ara : 192-195)
           Asy-Syeikh Ibnu Taimiyyah menyebutkan dalam salah satu kitabnya: "Sesungguhnya bahasa Arab itu sendiri adalah sebagian dari agama Islam dan mengetahuinya adalah wajib 'ain karena merupakan sarana untuk memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits. Tidaklah sempurna suatu kecuali dengan memahami bahasa Arab dan tidaklah sempurna suatu kewajiban kecuali dengan suatu hal maka suatu hal tersebut adalah wajib hukumnya."

E.  Hikmah Diturunkannya Al-Qur’an Dengan Berbahasa Arab
1. AlQur’an memperindah dan menghias lafadz bahasa arab.
2. Muncul makna makna baru dalam lafadz bahasa arab untuk mencocokkan dan memahamkan syariat Islam. Misalnya shalat, zakat, mukmin, kaafir, dan munaafiq.
3. Terjaganya bahasa arab dari kepunahan, sebagaimana Alllah menjaga AlQur’an. “Sesungguhnya kami (yang) menurunkan Dzikr dan kami pula yang menjaganya..” Qs Al Hijr: 9. Dan Alhamdulillah bahasa Arab fushah hari ini adalah bahasa yang sama dengan bahasa arab ketika Al-Qur’an diturunkan. Tidak seperti bahasa kitab suci agama lain yang sebagian besar bahasanya tidak bisa dipahami lagi oleh orang orang zaman sekarang karena bahasa tersebut telah lama ditinggalkan dan hampir punah.
4. Tersebarnya bahasa arab ke seluruh penjuru dunia. Dimana saja dijumpai Islam, maka InsyaaAllah akan dijumpai bahasa arab. Dan tidak tersisa permukaan bumi ini kecuali telah sampai syiar Islam kepadanya.
5. Bahasa Al-Qur’an ini di kuatkan pula dengan kesatuan lahjah (Logat), yaitu lahjah Quraisy, kabilahnya Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Kabilah terpandang yang masyhuur akan kefasihan dan keindahan berbahasa.
6. berikutnya, barulah dari bahasa arab ini berkembang ilmu-ilmu diniyyah seperti ilmu tafsiir, ‘uluumul hadiits, fiqh, dan ushul Fiqh.
7. Dan dari bahasa arab ini juga muncul ilmu-ilmu tentang kaidah bahasa arab seperti nahwu, shorof.


[1] M. Quraish Shihab. Mukjizat Al-Qur’an, Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib. Bandung: Mizan. Cet.XIII. hlm.105-106.