AQSAM AL-QUR’AN
A.
Pengertian Aqsam Al-Qur’an
Aqsam adalah bentuk jamak dari qasam
yang berarti alhilf dan al-yamin, yakni sumpah. Shigat asli qasam ialah fi’il
atau kata kerja “aqsama” atau “ahlafa” yang di-muta’addi (transitifkan) dengan
“ba” menjadi muqsam bih (sesuatu yang digunakan untuk bersumpah), kemudian
muqsam ‘alaih, yang dinamakan jawab qasam.[1] Seperti
firman Allah swt:
(#qßJ|¡ø%r&ur
«!$$Î/
yôgy_
öNÎgÏZ»yJ÷r&
w
ß]yèö7t
ª!$#
`tB
ßNqßJt
4
“Mereka bersumpah dengan nama Allah, dengan
sumpah yang sungguh-sungguh, bahwasanya Allah tidak akan membangkitkan orang
yang mati.” (An-Nahl:38).
B.
Perbedaan Aqsam Al-Qur’an Dengan Sumpah Manusia
Selain
bersumpah dengan zat-Nya, di dalam Al-Qur’an, Tuhan pun bersumpah dengan
menggunakan sebagian dari makhluk-Nya sebagai obyek-obyek sumpah, seperti
waktu, tempat, Al-Qur’an, dan benda-benda tertentu. Jika yang menggunakan
sumpah (al-muqsim) adalah manusia, maka sumpah yang menggunakan obyek
makhluk Tuhan, terlarang, karena bisa membawa pada kekufuran atau kemusyrikan.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menegaskan : “Barang siapa yang bersumpah
dengan (menyebut) selain Allah, maka ia musyrik.” Atas dasar hadits
tersebut, di dalam bersumpah, seseorang dilarang menyebutkan muqsam bih
selain Allah SWT.
Seperti
dijelaskan sebelumnya, manusia biasanya bersumpah dengan sesuatu yang
diagungkan dan dihormati, yakni sesuatu yang membuatnya bisa ditimpa suatu
akibat buruk apabila ia melanggar sumpahnya. Hal itu tidak mungkin terjadi pada
sumpah-sumpah Tuhan. Dengan sumpah-Nya Tuhan tidak akan menerima akibat apa
pun.
C.
Unsur-Unsur Pokok Di Dalam Aqsam Al-Qur’an
Ada 3 unsur dalam shighat qasam
(sumpah): fi’il yang ditransitifkan dengan “ب”,
muqsam bih dan muqsam ‘alaih.[2]
Oleh karena qasam itu sering
dipergunakan dalam percakapan maka ia
ringkas, yaitu fi’il qasam dihilangkan dan dicukupkan dengan “ba”. Kemudian
“ba” pun diganti dengan “wawu” pada isim zhahir, seperti:
È@ø©9$#ur #sÎ)
4Óy´øót
ÇÊÈ
“Demi
malam, bila menutupi (cahaya siang).” (Al-Lail:1).
Dan di ganti dengan “ta”
pada lafazh jalalah, misalnya:
«!$$s?ur
¨byÅ2V{
/ä3yJ»uZô¹r&
y֏t/
br&
(#q9uqè?
tûïÌÎ/ôãB
ÇÎÐÈ
“Demi Allah,sesunguhnya aku akan melakukan
tipu daya terhadap berhala-berhalamu.”
(Al-Anbiya’: 57).
Namun qasam dengan “ta” ini jarang
dipergunakan, sedang yang banyak ialah dengan “wawu”.[3]
D.
Macam-Macam Aqsam Al-Qur’an Dan Perbedaannya
Qasam
adakalanya nampak secara jelas, tegas dan adakalanya tidak jelas (tersirat).[4]
1.
Zhahir, ialah sumpah yang di dalamnya disebutkan fi’il qasam dan
muqsam bih. Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, sebagaimana
pada umumnya, karena dicukupkan dengan huruf jar berupa “ba”, “wawu” dan “ta”.
Dan ada juga yang didahului “la nafy”, seperti:
Iw
ãNÅ¡ø%é&
ÏQöquÎ/
ÏpyJ»uÉ)ø9$#
ÇÊÈ Iwur
ãNÅ¡ø%é&
ħøÿ¨Z9$$Î/
ÏptB#§q¯=9$#
ÇËÈ
“Tidak sekali-kali, Aku bersumpah dengan hari
kayamat. Dan tidak sekali-kali, aku bersumpah dengan dengan jiwa yang amat
menyesali (dirinya sendiri).” (Al-Qiyamah:1-2).
Sebagian ulama’ mengatakan, “la”
di dua tempat ini adalah “la nafy”, untuk menafikan sesuatu yang tidak
disebutkan yang sesuai dengan konteks sumpah. Dan misalnya adalah : “Tidak
benar apa yang kamu sangka, bahwa hisab dan siksa itu tidak ada.”
Kemudian
baru dilanjutkan dengan kalimat berikutnya: “Aku bersumpah dengan hari
kiyamat dan dengan nafsu lawwamah, bahwa kamu kelak akan dibangkitkan.”
Ada pula yang mengatakan pula
bahwa “la” tersebut untuk menafikan qasam, seakan-akan Ia mengatakan: “Aku
tidak bersumpah kepadamu dengan hari itu dan nafsu itu. Tetapi aku bertanya
kepadamu tanpa sumpah, apakah kamu mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan
tulang belulangmu setelah hancur berantakan karena kematian?”. Masalahnya
sudah amat jelas, sehingga tidak lagi memerlukan sumpah.
Tetapi juga ada
yang berpendapat bahwa “la” tersebut za’idah (tambahan). Jawaban qasam dalam
ayat di atas tidak disebutkan, indikasinya adalah ayat sesudahnya (Al-Qiyamah
ayat 3). Penjelasannya ialah “Sungguh kamu akan dibangkitkan dan akan dihisab.”
2.
Mudhmar
Yaitu yang didalamnya tidak dijelaskan
fi’il qasam dan tidak pula muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid”
yang masuk ke dalam jawab qasam, seperti firman Allah:
*
câqn=ö7çFs9
þÎû
öNà6Ï9ºuqøBr&
öNà6Å¡àÿRr&ur
“kamu
sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.” (Ali Imran:186).
Maksudnya:
Demi Allah kamu sungguh-sungguh akan diuji.
E.
Perbedaan Al-Muqsam Bih Dan Al-Muqsam ‘Alaih Dalam Al-Qur’an
1. Muqsam Bih
Yaitu lafadz
yang terletak sesudah adat qasam (sighat yang digunkan
untuk menunjukkan qasam, baik dalam bentuk fi’il maupun huruf seperti ba, ta,
dan wawu sebagai pengganti fi’il qasam) yang
dijadikan sebagai sandaran dalam bersumpah yang juga disebut sebagai syarat.
Muqsam bih atau mahluf bih maksudnya adalah sesuatu yang dengannya
sumpah dilakukan. Misalnya Allah bersumpah dengan Allah sendiri atau dengan
sebagian makhluk-Nya.
Allah dalam al-Qur’an bersumpah
dengan zat-Nya sendiri Yang Maha Suci atau dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya
Yang Maha Besar.[5]
Contoh: Allah bersumpah dengan
dzatnya sendiri:
zNtãy tûïÏ%©!$#
(#ÿrãxÿx.
br&
`©9
(#qèVyèö7ã
4 ö@è%
4n?t/
În1uur
£`èVyèö6çGs9
§NèO
¨bàs¬7t^çGs9
$yJÎ/
÷Läêù=ÏHxå
4 y7Ï9ºsur
n?tã
«!$#
×Å¡o
ÇÐÈ
”Katakanlah: “Memang, demi
Tuhanku benar-benar engkau akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Thaghobun:7).
Allah
bersumpah dengan makhluk-Nya, karena makhluk itu menunjukkan pada Pencipta-Nya,
yaitu Allah di samping menunjukkan pula akan keutamaan dan kemanfaatan makluk
tersebut, agar dijadikan pelajaran bagi manusia.
Contoh:
ħ÷K¤±9$#ur
$yg8ptéÏur
ÇÊÈ
“Demi matahari dan cahanya di pagi hari.”
(Asy-Syams:1).
2. Muqsam
‘Alaih
Muqsam ‘alaih adalah bentuk jawaban
dari syarat yang telah disebutkan sebelumnya (muqsam bih). Posisi Muqsam
‘alaih terkadang bisa menjadi taukid, sebagai jawaban qasam. Karena yang
dikehendaki dengan qasam adalah untuk mentaukidimuqsam ‘alaih dan mentahkikannya.
Jawab qasam, terkadang-kadang disebut
dengan tegas dan inilah yang banyak. Dan terkadang-kadang dibuang jawab qasam,
sebagaimana sering dibuang jawab “lau”,[6] seperti firman Allah:
xx. öqs9
tbqßJn=÷ès?
zNù=Ïæ
ÈûüÉ)uø9$#
ÇÎÈ
”Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin”.(At-Takatsur:5).
Penghilangan seperti ini merupakan
bentuk/uslub penghilangan yang paling baik, sebab menunjukkan kebesaran dan
keagungan-Nya. Dan takdir ayat ini adalah: “Seandainya kamu mengetahui apa yang
akan kamu hadapi secara yakin, tentulah kamu akan melakukan kebaikan yang tidak
terlukiskan banyaknya”.
Penghilangan jawab qasam, misalnya:
Ìôfxÿø9$#ur ÇÊÈ @A$us9ur
9ô³tã
ÇËÈ Æìøÿ¤±9$#ur
Ìø?uqø9$#ur
ÇÌÈ
“ Demi fajar, dan malam yang sepuluh dan yang genap
dan yang ganjil.”(Al-Fajr:1-3).
Jawab qasam terkadang dihilangkan
karena sudah ditunjukkan oleh perkataan yang disebutkan sesudahnya seperti:
ÏM»n=yößJø9$#ur $]ùóãã
ÇÊÈ ÏM»xÿÅÁ»yèø9$$sù
$ZÿóÁtã
ÇËÈ
“Tidak aku bersumpah dengan hari kiamat dan tidak aku bersumpah
dengan jiwa yang banyak mencela”.(Al-Mursalaat:1-2).
Jawab qasam disini sudah dihilangkan
karena sudah ditunjukkan oleh firman sesudahnya yaitu:
Ü=|¡øtsr& ß`»|¡RM}$#
`©9r&
yìyJøgªU
¼çmtB$sàÏã
ÇÌÈ
“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan
menggumpulkan kembali tulang belulangnya?”(Al-Qiyamah:3).
Takdirnya adalah : Sungguh kamu akan
dibangkitkan dan dihisab.
Untuk fi’il madli yang muttasharif
yang tidak didahului ma’mul, maka jawab qasamnya sering kali menggunakan “lam”
atau “qad”
Contoh: “Dan
sessungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya”.
F. Macam-Macam
Al-Muqsam ‘Alaih Dalam Al-Qur’an
Di dalam Qur’an terdapat dua muqsam
‘alaih, yaitu yang disebutkan secara tegas atau dibuang.
Jenis yang pertama terdapat
dalam ayat-ayat sebagai berikut:
ÏM»tͺ©%!$#ur
#Yrös
ÇÊÈ ÏM»n=ÏJ»ptø:$$sù
#\ø%Ír
ÇËÈ ÏM»tÌ»pgø:$$sù
#Zô£ç
ÇÌÈ ÏM»yJÅb¡s)ßJø9$$sù
#·øBr&
ÇÍÈ $oÿ©VÎ)
tbrßtãqè?
×-Ï$|Ás9
ÇÎÈ ¨bÎ)ur
tûïÏe$!$#
ÓìÏ%ºuqs9
ÇÏÈ
“Demi
(angin) yang menerbangkan debu dengan kuat.dan awan yang mengandung hujan, dan
kapal-kapal yang berlayar dengan mudah, dan (malaikat-malaikat) yang
membagi-bagi urusan, Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan
Sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.” (QS. Adz-Dzariyat: 1-6).
Jenis kedua muqsam
‘alaih atau jawab qasam dihilangkan/dibuang karena alasan sebagai berikut:
Pertama, di dalam
muqsam bih nya sudah terkandung makna muqsam ‘alaih.
Kedua, qasam tidak
memerlukan jawaban karena sudah dapat dipahami dari redaksi ayat dalam surat
yang terdapat dalam al-Qur’an. Contoh jenis ini dapat dilihat mislanya dalam
ayat yang berbunyi: : “Demi waktu
matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).” (QS.
Ad-Dhuha: 1-2).
G.
Fungsi dan Urgensi Aqsam Al-Qur’an
Qasam adalah penta’kidan yang terkenal
untuk menekankan kebenaran apa yang kita sebut. Al-Qur’an diturunkan untuk
segenap manusia yang menanggapi Al-Qur’an dengan bermacam-macam keadaan. Ada
yang ragu-ragu, ada yang menolak, ada yang sangat menantang, maka dikuatkan
dengan sumpah, adalah untuk menghilangkan keragu-raguan itu.[7]
1.
Menurut
syaikh manna’ al-qaththan: Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang
masyhur untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa.[8]
2.
Menurut As-Sayuthi:
Al-Qur’ an diturunkan dalam bahasa Arab, sedangkan kebiasaan bangsa Arab
(ketika itu) menggunakan al-qasam ketika menguatkan atau menyakinkan
suatu persoalan.
3.
Menurut Abu
al-Qasim al-Qusyairi: Al-qasam dalam al-Qur’an untuk menyempumakan dan
menguatkan argumentasi (hujjah). Dia beralasan untuk memperkuat
argumentasi itu bisa dengan kesaksian (syahadah) dan sumpah (al-qasam).
Sehingga tidak ada lagi yang bisa membantah argumentasi tersebut.
[1] Syaikh Manna’ Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, (jakarta:
pustaka al-kautsar, 2011), cet.keenam, hlm.364.
[2] Ibid.
[3] Ibid. Hlm.365.
[4] Ibid. Hlm.368.
[5] Teungku Muhammad hasbi Ash Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur-an_Ilmu-ilmu
Pokok Dalam Menafsirkan Al-Qur’an, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002),
184.
[6] Ibid.Hlm.186.
[7] Ibid. Hlm.184.
[8] Syaikh Manna’ Al-Qaththan, Op.Cit. Hlm.366.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMerit Casino - Deccasino Casino
BalasHapusMerit Casino. Merit Casino offers a variety worrione of games and the fastest payouts at a licensed 메리트 카지노 online casino. The software provider 샌즈카지노 offers an excellent selection